Sumber Gambar : https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2015/02/20150202BOLOS.jpg

Bolos sekolah atau sering tidak masuk tanpa alasan yang jelas adalah kebiasaan buruk yang dapat merugikan diri sendiri dan masa depan. Banyak pelajar menganggap bolos sebagai hal sepele, padahal dampaknya sangat serius, baik dari segi pendidikan, sosial, maupun agama.

Dampak Bolos Sekolah bagi Masa Depan

1. Tertinggal Pelajaran dan Menurunnya Prestasi Akademik
Ketika sering bolos, siswa akan ketinggalan materi pelajaran, kesulitan memahami konsep, dan nilai ujian bisa menurun. Hal ini berisiko membuatnya tidak lulus atau sulit melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

2. Kebiasaan Malas dan Tidak Disiplin
Bolos sekolah bisa menjadi kebiasaan buruk yang memengaruhi kedisiplinan. Jika dibiarkan, sikap ini akan terbawa hingga dunia kerja, di mana kedisiplinan sangat diperlukan untuk sukses.

3. Risiko Terjerumus dalam Pergaulan Negatif
Anak yang sering bolos cenderung menghabiskan waktu di luar tanpa pengawasan. Hal ini meningkatkan risiko terlibat dalam kenakalan remaja, narkoba, atau tindakan kriminal lainnya.

4. Masa Depan yang Tidak Jelas
Tanpa pendidikan yang memadai, peluang mendapatkan pekerjaan baik semakin kecil. Perusahaan lebih memilih kandidat yang berpendidikan dan memiliki kedisiplinan tinggi.

Pandangan Ulama tentang Bolos Sekolah

1. Menuntut Ilmu adalah Kewajiban dalam Islam
Rasulullah ﷺ bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.”(HR. Ibnu Majah)

Bolos sekolah berarti mengabaikan kewajiban menuntut ilmu, apalagi jika dilakukan tanpa alasan syar’i.

2. Menyia-nyiakan Waktu adalah Perbuatan Merugikan
Allah ﷻ berfirman:
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا . إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
*”Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan.”* (QS. Al-Isra’: 26-27)

Meski ayat ini berbicara tentang harta, para ulama menjelaskan bahwa menyia-nyiakan waktu (termasuk dengan bolos sekolah) juga termasuk pemborosan yang tercela.

3. Durhaka kepada Orang Tua dan Guru
Bolos sekolah berarti mengabaikan nasihat orang tua dan guru. Dalam Islam, berbakti kepada orang tua dan menghormati guru adalah kewajiban.
Rasulullah ﷺ bersabda:
رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدَيْنِ وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدَيْنِ
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.”* (HR. Tirmidzi)

4. Tanggung Jawab di Akhirat
Kelak di akhirat, setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas waktu yang dihabiskannya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ…
*”Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari Kiamat sampai dia ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya untuk apa dihabiskannya…”* (HR. Tirmidzi)

Bolos sekolah bukan sekadar pelanggaran aturan sekolah, tetapi juga merugikan diri sendiri dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Sebagai seorang Muslim, menuntut ilmu adalah kewajiban, dan menggunakan waktu dengan baik adalah bentuk syukur kepada Allah.

Solusi:
– Bangun kesadaran pentingnya pendidikan.
– Dekatkan diri kepada Allah agar diberi kemudahan dalam belajar.
– Mintalah nasihat orang tua dan guru jika ada kesulitan di sekolah.

Dengan disiplin dan semangat belajar, masa depan yang cerah dapat diraih, baik di dunia maupun akhirat.

Wallahu a’lam bish-shawab.